Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 22:36:50【Kabar Kuliner】497 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(5159)
Artikel Terkait
- Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan
- Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!
- 1.281 KK terdampak banjir yang menerjang dua desa di Lumajang
- Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober
- Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
- Pemerintah promosikan penerapan pola makan sehat untuk cegah penyakit
- Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas
- KEK Batang: Enam perusahaan berinvestasi Rp456,76 miliar
- Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
Resep Populer
Rekomendasi

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan

Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025

Serial Zomvivor Thailand tayang di Netflix, tambah wakil Asia Tenggara

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM

Manfaat Azelaic Acid untuk wajah, bikin kulit cerah & anti flek hitam

Cara tukar tiket dan rundown konser DEADLINE BLACKPINK 2025 di Jakarta